Assalamualaikum Warahmatullahai Wabarakatuh

Minggu, 23 Juni 2013

Studi Konsep Pendidikan Muhammadiyah & NU



 GERAKAN PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
STUDI KASUS PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH
DAN NAHDLATUL ULAMA’ (NU)

Oleh Syahrul, S.Pd.I

I.       Pendahuluan
Belum ada kata sepakat di antra intelektual muslim dalam merumuskan penggunaan istilah atau terminologi pendidikan Islam. Secara garis besarnya muncul tiga istilah yaitu tarbiyah, ta’lim dan ta’dib. Intelektual muslim yang otoritatif di bidangnya, Syed M. Naquib al-Attas, lebih cendrung menggunakan istilah ta’dib dari pada istilah yang lain dengan argumen yang ilmiah. Baginya, masalah mendasar dalam pendidikan Islam adalah hilangnya nilai-nilai adab dalam arti luas. Hal ini lebih disebabkan oleh rancunya pemahaman konsep tarbiyah, ta’lim, dan adab. Sebab jika konsep ta’dib ini diterapkan secara komprehensif, integral, dan sistematis dalam praktik pendidikan Islam, pelbagai persoalan pengembangan sumber daya manusia Muslim diharapkan dapat diatasi. Lagi pula, dalam sejarah Islam proses pendidikan Muslim lebih cendrung pada pengertian ta’dib daripada terbiyah atau ta’lim. Alasan yang lebih mendasar lagi adalah adab berkaitan erat dengan ilmu, sebab ilmu tidak dapat diajarkan atau ditularkan kepada anak didik kecuali jika orang tersebut memiliki adab yang tepat terhadap ilmu pengetahuan dalam pelbagai bidang.[1] Kemudian dalam langkah konkretnya dalam mengaplikasikan ide dan gagasanya lahir International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC).

Kaidah-Kaidah Tafsir



KAIDAH-KAIDAH TAFSIR AL-QUR’AN
SEBUAH REVIEW
(BERDASARKAN BUKU AL-QAWAID AL-HISAN LI TAFSIRIL QUR’AN KARYA AS-SA’DI)
SYAHRUL, S.Pd.I
A.    Pengantar
Al-Qur’an al-Karim akan terus membimbing manusia selama ia tetap mempelajari dan mengamalkannya. Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir akan tetap terjaga keasliannya dari perubahan-perubahan dari musuh-musuh islam (wainna lahu lahafdzuun). Al-Qur’an hanya akan menjadi sekedar kitab suci dan bacaan yang diperlombakan jika umat islam tidak mempelajari dan menelaah secara mendalam. Oleh karena itu Nabi mengingatkan bahwa sebaik-baik manusia adalah mereka yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya (khairukum man ta’allama al-Qur’an wa allamahu).

Pendidikan Islam VS Pendidikan Islam



STUDI KOMPARASI PENDIDIKAN KARAKTER
 DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM   
PENDEKATAN FILOSOFIS HISTORIS
Syahrul, S.Pd.I
A.          Pengantar
Akhir-akhir ini pendidikan karakter menjadi topic yang hangat di dunia pendidikan di Indonesia. Hal ini berkaitan erat dengan realitas masyarakat dan dunia pendidikan pada khususnya. Tawuran pelajar, penyalahgunaan obat-obat terlarang, pergaulan bebas yang berimbas pada pernikahan kecelakaan (accident) dan aborsi. Masyarakat sudah sangat permisif dengan dekadensi moral, pemecahan masalah diselesaikan dengan pentungan dan jotosan, hukum diselesaikan dijalanan. Seolah-olah pendidikan telah kehilangan fungsinya membina dan membentuk karakter peserta didik dan mewarnai bangsa.