Assalamualaikum Warahmatullahai Wabarakatuh

Rabu, 29 Juli 2015

Mengapa kita kalah?


sebuah refleksi kegelisahan
oleh Syahrul*

Sebagai guru yang mengajar di sekolah swasta, ada rasa kebanggaan tersendiri dibandingkan mengajar di sekolah negeri istilah lainnya sekolah plat merah. Mungkin rasa ini berbeda dengan sebagian teman atau rekan yang lain. jika dilihat secara sekilas, benar adanya jika sekolah swasta atau istilah lainnya sekolah “luar negeri” memiliki banyak kekurangan, khususnya yang masih kecil. Maka saya sering berseloroh, jika saya sejak SD sampai S2 sekolahnya di luar negeri. Dan sekarang pun mengabdikan ilmu di sekolah luar negerin tersebut. Tidak ada sedikitpun rasa minder atau kecewa atau merasa rendah diri. sedikitpun tidak ada. Tulisan ini bukan untuk membanding-bandingkan atau melebihkan satu dengan yang lain. Hanya sebagai refleksi anak bangsa yang cinta dengan pendidikan bangsanya. Bahwa pendidikan kita belum adil.

Minggu, 26 Juli 2015

Balada Taman Bermain



Oleh Syahrul*
PARENTING. Sore, di hari yang ke-28 Ramadhan, saya, istri dan anak-anak sengaja ngabuburit di luar sekaligus belanja pakain lebaran. Ini yang kedua kalinya selama ramadhan mengunjungi pusat perbelanjaan. Tahun ini memang saya mencoba untuk lebih fokus beribadah dan sedikit acuh dengan urusan belanja dan asesoris lebaran lainnya.  Memasuki area perbelanjan, suasana sangat ramai dan berdesak-desakan. Semua khusuk membolak-balik, memilah-milih, dan keluar masuk ruang pas. Sempat berseloroh dengan istri, “Jika Mesjid sudah sepi, sementara Mall dan pasar sudah ramai, itu tanda-tanda Syawal sebentar lagi tiba.” Cukup lama kami mencari yang “cocok”. Cocok dengan selera tubuh dan selera kantong.

Jumat, 24 Juli 2015

Capek?, Ayo Melangkah!



Oleh Syahrul*
Sebagai seorang muslim, saya sangat yakin bahwa pemahaman yang benar tentang agama ini, yang kemudian diamalkan dengan cara yang benar pula akan membawa kepada kemajuan. Teringat nasihat teman, bahwa beragama ini bukan tahu banyak hal, tetapi mengamalkan yang sudah diketahui. Dan spirit inilah yang sebenarnya ditangkap oleh Ahmad Dahlan –pendiri Muhammadiyah- dalam mengajarkan Islam (surah al-Maun) kepada murid-muridnya. Harus ada karya dalam setiap nasihat. Islam dan al-Qur’an akan terus menggantung di langit kalau tidak diturunkan. Mengambil istilah Quraish Shihab, Membumikan al-Qur’an. Sehingga, dengan inspirasi al-Qur’an lahir puluhan amal usaha Muhammadiyah di seluruh Indonesia.

Kamis, 23 Juli 2015

Kematian yang Istimewa

oleh Syahrul*


Pernahkah kita membayangkan dimana akan mati atau dalam keadaan seperti apa maut datang menjemput?, jika pernah, anda beruntung, karena setidaknya sudah mempersiapkan diri, dan anda termasuk orang-orang yang cerdas menurut Nabi. Semua menjadi rahasia Allah, tidak ada satu pun yang bisa menebak. Khalid bin Walid panglima perang terhebat, tak terkalahkan yang pernah ada pada zamannya selalu mengharapkan kematiannya tiba di medan perang, saat mengangkat pedang, bersimbah darah sebagai syuhada. Namun, kematian datang di atas tempat tidurnya.

Senin, 13 Juli 2015

Hafidz On the Street (HOTS).


Oleh Syahrul*

Memiliki anak seorang penghafal al-Qur’an mungkin menjadi keinginan semua kita, tidak terkecuali saya pribadi. Meskipun saya dan istri tidak terlahir dari keluarga penghafal, namun keinginan akan anak-anak yang menjaga al-Qur’an dalam hati dan pikirannya terpatrit dalam setiap komitmen kami. Saya sendiri, meskipun sempat pernah mencicipi menghafal al-Qur’an namun, mentok berhenti di Juz delapan. Setelah itu berlahan namun pasti hafalannya satu persatu rontok dan menghilang ditelan  usia dan kesibukan bekerja, hingga tersisa satu dua juz. Sementara istri sendiri berasal dari sekolah umum yang tentunya tidak ada tuntutan menghafal al-Qur’an.

Minggu, 12 Juli 2015

Saya, Quantum Ramadhan dan Prof. Dr. Siti Musda Mulia


oleh Syahrul, M.S.I
Bergabung dengan Sahabat Pena Nusantara (SPN) adalah anugerah yang tak bernilai rasanya (baca testimoni di pendidikannyamanusia.blogspot.com). Alhamdulillah,  mimpi dan cita-cita berdakwah bil qalam sedikit-demi sedikit mulai tersibak. Tirai itu tersingkap perlahan-lahan, cahaya itu semakin hangat mengaliri tangan yang bergerak di atas goresan pena. Langsung ada tiga naskah yang saya siapkan. Bagaimana kalau ditolak penerbit?, Tulisan tidak berkualitas?, dan sejuta pertayaan-pertayaan yang semisal tidak lagi pernah mengkhawatirkanku. Kunci-kunci dunia liteasi dan perbukuan dari teman-teman SPN sudah saya cerna dan telan sehingga menjadi daging. Tulis, Tulis dan Tulis. itu saja.

Minggu, 05 Juli 2015

Keluarga Cinta Sampah

Syahrul*
Suatu sore istri saya heboh menceritakan bersihnya masjid yang mereka singgahi sepulang dari study tour sekolah. Halaman yang asri, MCK yang bersih, karpet yang harum, dan furnitur yang modern. Kekaguman yang sama juga pernah saya dengar dari beberapa rekan guru, sepulang meraka dari tugas sekolah. Kekaguman akan sebuah tempat yang bersih. Setiap mendengar kisah-kisah seperti ini, selalu saja hati ini geram sekaligus miris. Bagaimana tidak, negara yang jumlah muslimnya mayoritas dan terbesar sedunia ini begitu asing dengan tempat yang bersih? Seolah-olah “tempat bersih” adalah tempat langka di negeri ini?. Dan kita ada di negeri ini, belum bisa berbuat banyak.

Kamis, 02 Juli 2015

The Power of Voice


Syahrul*
Kenapa nggak ngerjain PR?, “Lupa bu...”, “Makanya malam itu belajar, jangan banyak nonton, main Hp,... bla bla bla #*#$$*.” Sergap sang guru tanpa bisa distop, “Iya bu.” Jawab siswa yang hari itu tidak tidak mengumpulkan tugas. Minggu selanjutnya, tugas belum selesai. Kembali sang guru menasihati panjang lebar kali tinggi dibarengi sedikit omelan sindirin. “Budi, buuud, buuud, shalat!” “Ratnaa, Ratnaaaa belajar sana! Jangan cuman di TV terus.” Teriak sang ibu menyuruh anaknya meninggalkan pekerjaanya. “heem, ya.” Diam. “Bentar lagi bu.”Sang anak tetap tidak bergeming. Ini adalah sekelumit kasus yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Diabaikan.