Assalamualaikum Warahmatullahai Wabarakatuh

Senin, 30 Maret 2015

Namanya SPN (Sahabat Pena Nusantara)



Berawal dari sebuah status fecebook milik M Husnaini, nama yang belum begitu lama saya kenal melalui tulisannya di berbagai media nasional baik media online maupun cetak. Beberapa buku beliau sekilas –dari cover- cukup menarik, meskipun belum sempat membacanya, namun sepertinya menarik seperti tulisan-tulisan beliau selama ini. Status fecebook yang intinya mengajak dan mengundang para pecinta literasi, dunia tulis untuk bergabung di sebuah grup WA (whatsApp).

Tanpa berpikir panjang, saat itu juga, saya mendaftarkan diri. saya merasa butuh wadah atau komunitas penulis yang bisa membimbing dan menerangi jalan yang masih gelap. Dengan mengamalkan pesan Nabi bahwa konstribusi teman tidak sedikit bagi kesuksesan seseorang.  tantangan terbesar saat ini dalam hidup saya adalah MENULIS. Dilahirkan dari keluarga bukan penulis bahkan bisa dikatakan buta literasi, ditambah mengeyam pendidikan yang tidak begitu mendorong bakat tulis-menulis, dan tidak ada pengalaman menulis terkadang menggodaku untuk mengatakan bahwa saya tidak berbakat untuk menulis dan mejadi penulis. 
Namun, Sebagai sarjana pendidikan islam yang kemudian menjadi guru agama, mengharuskanku mendobrak mitos bahwa menulis itu sulit dan hanya menjadi hak beberapa orang. Kita semua bisa menulis, sama halnya kita semua mampu untuk bicara. Berbicara dengan menulis adalah dua aktifitas yang sangat dekat, namun karena berbicara selalu dilatih dan dipraktikkan sejak kecil sementara menulis sering diabaikan sehingga kemampuan berbicara lebih baik bahkan dominan.
Memulai dan berlatih menulis di usia yang tidak begitu muda, tidaklah semudah yang dibayangkan. Proses latihan, stres, lelah, malas, tercenung berjam-jam di depan layar komputer tanpa satu kata pun tercipta dan putus asa saya lalui untuk membuktikan bahwa saya pun bisa menulis. Saat rasa malas menyerang, membaca nasihat-nasihat penulis-penulis yang telah sukses terkadang saya lakukan untuk menyembuhkan penyakit menulis. Sedikit-demi sedikit Kebekuan merangkai kata menjadi ide lalu menjadi tulisan yang layak dibaca mulai pecah, meskipun perjuangan masih panjang. Mulailah beberapa tulisan tercipta dan menghiasi blog pribadi yang berisi Tulis-tulisan tugas kuliah, pengalaman-pengalaman pribadi, refleksi dll. 
SPN (Sahabat Pena Nusantara) adalah nama grup ini, beranggotakan hampir mayoritas penulis-penulis yang telah memiliki karya tulis (buku), bahkan sebagian sangat produktif menerbitkan buku.  Mulai dari guru besar, penerbit, redaktur majalah, penulis terkenal sampai penulis-penulis pemula yang hanya bermodalkan semangat dan usaha –seperti saya- turut menghiasi keanggotaan grup ini. Kata “Nusantara” menunjukkan bahwa anggota grup berdomisili di berbagai daerah di Indonesia, bahkan beberapa anggota tinggal di luar negeri seperti Australia, Yaman, Mesir dan Jeddah. Belum beberapa minggu menjadi anggota grup, banyak energi positif yang mengaliri semangat untuk kembali melangkah tertatih-tatih sampi bisa berjalan tegak.
Melihat teman-teman yang sudah memiliki karya, memunculkan sikap optimisme untuk menyusul sekaligus rasa minder yang menyerang. Namun, keaktifan dan ritme kerja menulis yang dibangun di grup ini menyakinkanku bahwa harapan itu tetap ada. Baru sebulan terbentuk sudah akan menerbitkan buku, dan belum selesai proyek tersebut sudah bermunculan ide untuk menulis buku selanjutnya. Subhanallah, semoga komunitas ini terus berkembang dan membesar yang kemudian menjadi matahari bagi orang-orang yang ingin masuk dunia tulis menulis. Semua kita bisa menulis. Semoga.    

1 komentar: