Kata
selingkuh adalah ucapan yang sudah tidak asing di telinga kita saat ini, bahkan
anak-anak seusia sekolah dasar sudah sangat familiar dengan kata yang hanya tersusun 9 huruf ini. Lirik-lirik
lagu mengajak selingkuh dan mesum sudah tidak malu-malu menunjukkan
eksistensinya. Saya pernah bangga ketika Lembaga sensor menegur stasiun TV yang
menayangkan dangdut “Buka Sitik, Joss!”. Tapi, lihat sekarang bagaimana lagu
ini sudah bisa tayang bahkan secara live di waktu-waktu yang bisa ditonton oleh
semua umur. Lembaga-lembaga sensor semakin hari semakin kehilangan keperkasaannya.
Entah takut, atau sudah tergiur dengan segepok lembaran dollar.
Plesetan-plesetan
tentang perselingkuhan dijadikan bahan candaan dan tertawaan anak dan remaja
bahkan mereka yang sudah beristri dan bersuami. Jauh dari risih. Parahnya,
tayangan-tanyangan perselingkuhan dijadikan komuditi meraup keuntungan
sebanyak-banyaknya. Anehnya lagi, laku keras dan mampu mendokrak rating. Gayung
bersambut. Bernasib sama, tabloid, koran, dan situs-situs tidak ketinggal ambil
bagian memperebutkan bangkai yang menjijikkan ini.
Saya
teringat cerita-cerita zaman dulu, di masyarakat-masyarakat pedesaan masih
sangat menjaga norma-norma susila. Maka ketika terjadi cekcok atau
perselingkuhan dalam satu keluarga, maka akan terjadi kegegeran, seolah-olah
desa mereka akan ditimpa langit runtuh dan kutukan. Dahsyat efeknya. Begitu pula
jika ada muda-mudi boncengan atau dua-duan denganpasang yang tidak pasangan sah. Bisa-bisa digiring keliling
kampung.
Saat
ini, hampir berbalik 180 derajat. Suami istri saling selingkuh menjadi tontonan
yang biasa saja. Tidak terlalu istimewa. Layakya mereka nonton TV, baca koran
dan gosip jalanan. Sudah biasa. Gadis-gadis remaja usia sekolah hamil di luar
nikah bukan lagi berita heboh. Biasa saja. Nggak usah lebay lah!. Istilah kerennya.
Sok suci aja!. Biasa aja bro, ini zaman kebebasa!. Selama nggak mengusik diri
dan keluargamu nggak usah ikut campur!. Kira-kira begitu ucapan-ucapan nyinyir
bagi yang sok heran terhadap kondisi seperti.
Saya
sangat teringat dengan nasihat orangtua waktu kecil dulu. “Nak, Jangan
sekali-kali mengucapkan kata cerai kepada istrimu”, begitulah kira-kira, karena
saya juga belum begitu paham. Namun, selama saya hidup dengan ibu bapak di
rumah, selama itu pula saya belum pernah mendengar mereka mengucapkan kata itu.
Meskipun mereka pernah “perang” melebihi perang badar. Hehe. Yang jadi korban
pasti yang tidak ikut perang, saya dan adik-adik.
Kembali
ke persoalan selingkuh. Apa sih selingkuh itu sendiri? Saya mencoba membuka
kamus dan beberapa referensi lain, selingkuh diartikan tidak berterus terang;
tidak jujur atau curang. Sementara Perselingkuhan lebih sering dapat
diartikan hubungan antara individu baik laki-laki maupun perempuan yang sudah
menikah ataupun yang belum menikah dengan orang lain yang bukan pasangannya. Hubungan
yang curang dan tidak jujur. Tidak setia.
Selingkuh
lebih dekat kepada perzinahan jika dilihat dari kecamata agama. Dan perzinahan
adalah salah satu dosa besar dalam islam, urutan ketiga setelah musyrik dan
membunuh, dengan ancaman hukuman yang sangat keras. bagi pezina yang belum
menikah maka dicambuk sebanyak 100 kali di khalayak ramai dan diasingkan selama setahun (QS. an-Nur: 2). Sedangkan hukum rajam (dilempari dengan batu) sampai mati
bagi pezina yang sudah menikah. Sehingga urusan yang satu ini tidak main-main. Karena
dampak perzinahan memang sangat luar biasa kerusakannya bagi kehidupan manusia.
Jika selingkuh puncaknya adalah perzinahan maka
perzinahan tidak akan pernah terjadi jika tidak ada awalannya. Bisa jadi
pacaran adalah awal atau pintu masuknya. Karena hampir semua perbuatan zina
diawali dari hubungan ini, meskipun tidak semua yang pacaran berakhir dengan
perzinahan. Bagi yang sudah menikah mungkin tidak sreg dengan istilah pacaran. Maka
bisa dikatakan “ada hati atau rasa” kepada seseorang yang bukan pasang sahnya
adalah awal atau pintu masuk pada perbuatan zina.
Kenal dengan sinetron “Catatan Hati Seorang Istri”
karya Asma Nadia. Tentunya kenal bukan?, sampai-sampai para ibu-ibu heboh
dengan nama mas Bram dan Hello kittynya. Ingin rasanya diinjak-injak saking
gemesnya. Dalam talk show yang dipandu Deddy Corbuzier mengatakan bahwa CHSI
itu adalah kisah-kisah nyata dari istri-istri yang curhat tentang suami-suami
mereka. Mas Bram adalah nyata, Hello Kitty nyata, Hana juga Nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar