Assalamualaikum Warahmatullahai Wabarakatuh

Rabu, 16 September 2015

Maaf, Aku Selingkuh! (1)

oleh Syahrul


Kata selingkuh adalah ucapan yang sudah tidak asing di telinga kita saat ini, bahkan anak-anak seusia sekolah dasar sudah sangat familiar dengan  kata yang hanya tersusun 9 huruf ini. Lirik-lirik lagu mengajak selingkuh dan mesum sudah tidak malu-malu menunjukkan eksistensinya. Saya pernah bangga ketika Lembaga sensor menegur stasiun TV yang menayangkan dangdut “Buka Sitik, Joss!”. Tapi, lihat sekarang bagaimana lagu ini sudah bisa tayang bahkan secara live di waktu-waktu yang bisa ditonton oleh semua umur. Lembaga-lembaga sensor semakin hari semakin kehilangan keperkasaannya. Entah takut, atau sudah tergiur dengan segepok lembaran dollar.


Plesetan-plesetan tentang perselingkuhan dijadikan bahan candaan dan tertawaan anak dan remaja bahkan mereka yang sudah beristri dan bersuami. Jauh dari risih. Parahnya, tayangan-tanyangan perselingkuhan dijadikan komuditi meraup keuntungan sebanyak-banyaknya. Anehnya lagi, laku keras dan mampu mendokrak rating. Gayung bersambut. Bernasib sama, tabloid, koran, dan situs-situs tidak ketinggal ambil bagian memperebutkan bangkai yang menjijikkan ini.

Saya teringat cerita-cerita zaman dulu, di masyarakat-masyarakat pedesaan masih sangat menjaga norma-norma susila. Maka ketika terjadi cekcok atau perselingkuhan dalam satu keluarga, maka akan terjadi kegegeran, seolah-olah desa mereka akan ditimpa langit runtuh dan kutukan. Dahsyat efeknya. Begitu pula jika ada muda-mudi boncengan atau dua-duan denganpasang yang tidak  pasangan sah. Bisa-bisa digiring keliling kampung.

Saat ini, hampir berbalik 180 derajat. Suami istri saling selingkuh menjadi tontonan yang biasa saja. Tidak terlalu istimewa. Layakya mereka nonton TV, baca koran dan gosip jalanan. Sudah biasa. Gadis-gadis remaja usia sekolah hamil di luar nikah bukan lagi berita heboh. Biasa saja. Nggak usah lebay lah!. Istilah kerennya. Sok suci aja!. Biasa aja bro, ini zaman kebebasa!. Selama nggak mengusik diri dan keluargamu nggak usah ikut campur!. Kira-kira begitu ucapan-ucapan nyinyir bagi yang sok heran terhadap kondisi seperti.

Saya sangat teringat dengan nasihat orangtua waktu kecil dulu. “Nak, Jangan sekali-kali mengucapkan kata cerai kepada istrimu”, begitulah kira-kira, karena saya juga belum begitu paham. Namun, selama saya hidup dengan ibu bapak di rumah, selama itu pula saya belum pernah mendengar mereka mengucapkan kata itu. Meskipun mereka pernah “perang” melebihi perang badar. Hehe. Yang jadi korban pasti yang tidak ikut perang, saya dan adik-adik.

Kembali ke persoalan selingkuh. Apa sih selingkuh itu sendiri? Saya mencoba membuka kamus dan beberapa referensi lain, selingkuh diartikan tidak berterus terang; tidak jujur atau curang. Sementara Perselingkuhan lebih sering dapat diartikan hubungan antara individu baik laki-laki maupun perempuan yang sudah menikah ataupun yang belum menikah dengan orang lain yang bukan pasangannya. Hubungan yang curang dan tidak jujur. Tidak setia.

Selingkuh lebih dekat kepada perzinahan jika dilihat dari kecamata agama. Dan perzinahan adalah salah satu dosa besar dalam islam, urutan ketiga setelah musyrik dan membunuh, dengan ancaman hukuman yang sangat keras. bagi pezina yang belum menikah maka dicambuk sebanyak 100 kali di khalayak ramai dan diasingkan selama setahun (QS. an-Nur: 2). Sedangkan hukum rajam (dilempari dengan batu) sampai mati bagi pezina yang sudah menikah. Sehingga urusan yang satu ini tidak main-main. Karena dampak perzinahan memang sangat luar biasa kerusakannya bagi kehidupan manusia.

Jika selingkuh puncaknya adalah perzinahan maka perzinahan tidak akan pernah terjadi jika tidak ada awalannya. Bisa jadi pacaran adalah awal atau pintu masuknya. Karena hampir semua perbuatan zina diawali dari hubungan ini, meskipun tidak semua yang pacaran berakhir dengan perzinahan. Bagi yang sudah menikah mungkin tidak sreg dengan istilah pacaran. Maka bisa dikatakan “ada hati atau rasa” kepada seseorang yang bukan pasang sahnya adalah awal atau pintu masuk pada perbuatan zina.
Kenal dengan sinetron “Catatan Hati Seorang Istri” karya Asma Nadia. Tentunya kenal bukan?, sampai-sampai para ibu-ibu heboh dengan nama mas Bram dan Hello kittynya. Ingin rasanya diinjak-injak saking gemesnya. Dalam talk show yang dipandu Deddy Corbuzier mengatakan bahwa CHSI itu adalah kisah-kisah nyata dari istri-istri yang curhat tentang suami-suami mereka. Mas Bram adalah nyata, Hello Kitty nyata, Hana juga Nyata.

Duh, tentunya setiap hari Mas Bram harus mengatakan dalam diamnya, Istriku, Maaf, Aku Selingkuh!. Suami atau istri anda tidak kan? Semoga. Karena ada lagu yang berjudul “Teryata Selingkuh itu Indah”. Daripada harus berdebat dan bersitegang dengan istri tentang poligami, lebih baik selingkuh, Selingan Indah Keluarga Utuh, ujar seorang pria sambil tersenyum. Apalagi Astrid pun mengatakan, “Jadikan Aku yang Kedua”. (Bersambung..)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar